Cerita ini saya dapat dari pengalaman teman gue. Jadi gue hanya bisa membagi cerita ini agar pembaca tau saja.
Hai, saya Maggie dari Kalimantan. 3 tahun yang lalu, saat saya
mengandung anak pertama saya, saya mengalami kejadian yang tak kan
pernah bisa saya lupakan...
Berawal dari pernikahan saya dengan pria yang sudah lama menjadi kekasih
saya, 2 bulan kemudian saya pun dinyatakan hamil. Betapa senangnya kami
membayangkan akan segera menjadi orang tua. Tetapi karena tuntutan
pekerjaan, suami saya pergi meninggalkan saya saat usia kandungan saya
masuk 5 bulan.
Karena kesepian di rumah, saya memutuskan untuk tinggal bersama orang
tua saya. Orang tua saya termasuk orang yang sangat percaya dengan
mahluk gaib dan sejenisnya, sedangkan saya tidak. Suatu waktu orang tua
saya berkata kepada saya, "Kalau tidur jangan lupa untuk pakai kelambu,
itu sangat penting karena kamu sedang hamil". Lalu aku berkata "Penting
kenapa?". "Kalau tidak nanti bayimu bisa diambil kuyang" ibuku
menegaskan.
(Sekilas mengenai kuyang: di daerah kami kuyang adalah sejenis mahluk
jadi2an yang suka mengambil bayi yang masih dalam kandungan, konon
katanya mereka adalah jelmaan dari seseorang yang menuntut ilmu hitam
dan memangsa janin adalah salah satu syaratnya.)
Saya hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala mendengar
perkataan orang tua saya. Pada malam harinya sekitar pukul 22.00, saya
pergi ke kamar untuk tidur. Karena panas, saya memutuskan untuk tiduran
sejenak tanpa menurunkan kelambu, tak terasa saya pun tertidur.
Saat tidur itu samar2 saya melihat dan mendengar 2 orang berbicara,
mereka seperti meraba perut saya sambil berkata "NANGKA MATANG". Ingin
rasanya saya bangun, tapi ntah kenapa saya tidak bisa. Tubuh saya terasa
dingin dan kaku, lalu sepertinya saya pingsan sampai akhirnya saya
terbangun di pagi harinya.
Betapa kagetnya saya saat melihat perut saya rata kembali seperti
sebelum hamil, saya pun histeris dan berteriak memanggil orang tua saya,
lalu saya tidak ingat apa2 lagi hingga saya terbangun di rumah sakit.
Betapa kagetnya saya saat dokter berkata bahwa tidak ada janin di dalam
perut saya... Saya shock, selama 1 minggu saya terus menangis.
Saat saya sudah agak tenang, saya pun menceritakan kejadian yang saya
alami malam sebelum saya kehilangan janin yang saya kandung. "Tidak
salah lagi, itu kuyang...!" ujar ibu saya. Saya pun merasa menyesal
karena tidak menghiraukan apa yang dikatakan orang tua saya.
Sampai 1 tahun kemudian saya masih merasa trauma untuk kembali hamil,
tapi atas dukungan keluarga dan suami saya pun mulai kembali semangat.
Tapi tetap saja saya merasa takut hal itu terulang kembali. Akhirnya
saya memutuskan untuk menjalani kehamilan dan persalinan di Jerman,
tempat suami saya bekerja karena saya merasa lebih tenang berada di
dekat suami :)
Sekian cerita pengalaman dari teman saya, maaf jika kurang seram :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar