ISTIMEWA
Kemunculan Windows 8 akan meningkatkan permintaan Ultrabook di dunia
Kalangan industri akan digandeng Intel mulai akhir 2012 dalam pengembangan perangkat Ultrabook dengan pengalaman berbasis sentuh. Pada saat ini, lebih dari 35 jenis Ultrabook yang menggunakan teknologi 22 nanometer dari Intel telah beredar di pasar global, termasuk Indonesia.
"Intel yakin kemampuan layar sentuh akan menjadi aspek yang semakin penting bagi berbagai jenis perangkat. Kemampuan ini juga akan mendorong terciptanya lebih banyak inovasi dan pengalaman baru khususnya untuk Ultrabook multibentuk," kata Uday Marty, Direktur Intel Asia Tenggara.
Layar sentuh telah menjadi penekanan Intel pada ajang Computex Taipe 2012. Hal ini ditegaskan dengan penandatanganan kesepakatan dengan beberapa produsen panel sentuh. "Indra pelihatan, pendengaran, dan sentuh menjadi dasar visi Intel supaya Ultrabook memberikan pengalaman komputasi terbaik," ucap Tom Kilroy, Senior Vice President Intel Corporation.
Sembilan vendor telah dilibatkan Intel dalam penyediaan Ultrabook berprosesor Intel Core generasi ketiga adalah Acer, Asus, Axioo, Dell, Hewlett Packard (HP), Lenovo, Samsung, Sony, dan Toshiba. Kemunculan Windows 8 yang akan dilakukan Microsoft pada Oktober 2012 diprediksi akan meningkatkan permintaan Ultrabook di dunia mulai kuartal keempat tahun tersebut.
Sistem operasi ini mendorong penggunaan layar sentuh yang telah didukung Intel prosesor generasi ketiga. Mengutip data International Data Corporation (IDC), Ultrabook diperkirakan akan menjadi trendsetter pada tahun depan. Namun, menurut Presiden Direktur PT Lenovo Indonesia, Ultrabook masih belum bisa menguburkan notebook dan netbook.
"Sekarang Ultrabook masih perkenalan," kata dia. Marty menambahkan Indonesia merupakan pasar keempat komputasi bergerak di Asia Pasifik. Angka ini terus meningkat setiap tahun. "Ultrabook berbasis prosesor Intel Core generasi ketiga menjawab kebutuhan pengguna yang menginginkan perangkat komputasi ringan tetapi bertenaga," ujar dia.
Ultrabook sangat diminati kalangan menengah ke atas di Indonesia hingga sekarang. Ini sesuai dengan kebutuhan mereka, yakni mobilitas dan performa tinggi. "Ultrabook kategori mobile untuk produktivitas dan hiburan," ucap Yadi Karyadi, Market Development Manager Intel Indonesia.
Walaupun demikian, Marty membantah Ultrabook hanya ditujukan bagi golongan tertentu saja. Ini akan dilakukan para vendor dengan menyediakan pilihan untuk berbagai segmen. "Ultrabook bisa untuk semua kalangan, mulai dari konsumer, kalangan bisnis menengah, dan kalangan bisnis atas," jelas dia. Pernyataan tersebut diamini Sandy.
Harga Ultrabook akan semakin terjangkau pada masa yang akan datang. "Cepat atau lambat harganya akan terjangkau," urai dia. Penyediaan Ultrabook dengan harga terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah diinginkan Intel. Ini diyakini akan terlaksana dengan volume penjualan yang semakin besar.
Sampai sekarang harga Ultrabook berkisar 10 juta rupiah yang ditargetkan Intel berada di bawah 799 dollar AS pada kuartal III 2012. IDC memprediksi 40 persen Ultrabook dari total Notebook akan dikapalkan pada tiga tahun nanti. Angka itu baru mencapai 10 persen pada saat sekarang.
Harga komponen yang terdapat dalam Ultrabook belum bisa diturunkan produsen sampai kuartal II-2012 seperti prosesor, solid state drive (SSD), panel display, sasis, dan baterai. Walaupun demikian, beberapa pembuat SSD mulai menurunkan harga sampai 48 persen pada Juni 2012 dibandingkan awal 2011. Demikian dikabarkan Tech Report.
Masih Mahal
Lenovo mengklaim Ultrabook di bawah tujuh juta rupiah telah dilepas ke pasar. Langkah ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat. "Masyarakat memunyai pilihan sesuai kesiapan budget," jelas Sandy. Ultrabook yang dimaksud adalah Ideapad U310 yang ditawarkan Lenovo di pasar Indonesia seharga 6,5 juta rupiah mulai Juli 2012.
Produk ini menggunakan prosesor Intel Core generasi ketiga yang mendukung high defi nition (HD) dan tiga dimensi (3D) multitasking, dan Enhanced Experience 3 (EE 3) for Windows 7. "Kami menawarkan jajaran Ultrabook yang paling lengkap, mulai dari entri level (kalangan pemula) hingga premium (kalangan atas), konsumen korporat untuk menyesuaikan kebutuhan yang berbeda-beda," tukas dia.
Dari ajang peluncuran Ultrabook yang digelar HP bertema "Ultralife" di Indonesia belum diketahui kemungkinan vendor ini bisa mengikuti jejak langkah Lenovo. Faktanya, HP Envy 4 diluncurkan dengan harga di atas tujuh juta rupiah sampai sembilan juta rupiah, bergantung pada model yang menyasar kalangan menengah ke atas, dengan keunggulan HP Triple Reflex Subwoofer.
Apalagi Envy 14 Spectre disuguhkan ke pasar Indonesia mulai 15 juta rupiah yang telah muncul pada ajang Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), pada 9-13 Januari 2012. Memang keistimewaan dinikmati dari Ultrabook ini seperti casing antipecah dari Gorilla Glass, HP Touch To Share untuk berbagi data dengan smartphone (ponsel cerdas) berbasis Android dengan near field communication (NFC).
"Target customer yang fashionalitas, orang yang ingin nomor satu dalam teknologi, harga tidak masalah yang penting kualitas dan image," tutur Cynthia Deflan, Notebook Lead Personal Systems Group HP Indonesia. Begitu pula Asus masih melepas Ultrabook seri Zenbook Prime seharga 799 dollar AS sampai 1.700 dollar AS dengan berbagai pilihan.
Kelebihan produk ini dibandingkan generasi sebelumnya adalah layar full high definition (HD) 1080p dengan teknologi panel In- Plane Switching technology (IPS) untuk viewing angle sampai 178 derajat. "Zenbook Prime membawa lini Ultrabook Asus ke fase berikutnya," tutur Juliana Cen, Manajer Produk dan Marketing Asus Indonesia. Hal lain yang bisa dijumpai pada Zenbook Prime adalah teknologi audio Asus SonicMaster yang terdapat dalam Zenbook Premium yang dibuat bersama dengan Bang & Olufsen ICEpower.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar