Facebook : sigitlaruku@gmail.com
http://www.reverbnation.com/fan/sigitlaruku
Selasa, 05 Februari 2013
Kehidupan Anak Sekolah Jepang
siapa yang gak tahu tentang sekolah? pastinya
semua tahu lah. Tapi semua sekolah itu berbeda satu sama yang lainnya.
Ini dia artikel mengenai sekolah-sekolah yang ada di Jepang. Sistem
persekolahan di Jepang pada dasarnya meliputi sekolah
dasar (enam tahun), sekolah menengah pertama (tiga tahun), sekolah
menengah atas (tiga tahun) dan universitas (empat tahun). Sama halnya
seperti di Indonesia, pendidikan yang bersifat wajib di Jepang hanya
selama sembilan tahun, yaitu enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun
di sekolah menengah. Hampir seluruh anak yang lulus sekolah menengah
pertama meneruskan pendidikannya ke sekolah menengah atas. Untuk masuk
sekolah menengah atas dan universitas, siswa harus mengikuti ujian masuk
dulu. Di sekolah negeri, selama pendidikan wajib, para siswa bebas uang
sekolah dan mendapat buku-buku pelajaran secara gratis. Mereka hanya
dibebankan untuk membayar biaya makan siang dan uang ekstra kurikuler
saja. Jepang punya peraturan sendiri soal jam masuk sekolah,
biasanya dari pukul 8 pagi hingga 3 sore., bagi yang terlambat masuk
harus membuat surat pernyataan untuk tidak terlambat lagi. Jika terulang
untuk kedua kali, maka siswa akan diskorsing hingga waktu yang
ditetapkan pihak sekolah. Adapun mata pelajaran yang
diberikan pada siswa di Jepang, khususnya mata pelajaran sekolah tingkat
dasar yaitu meliputi bahasa Jepang, matematika, sains, ilmu sosial,
musik, kerajinan tangan, pendidikan jasmani, dan ekonomi rumah tangga
(yaitu mempelajari ketrampilan memasak dan menjahit yang sederhana).
Ahir-ahir ini makin banyak sekolah dasar yang mulai memasukkan pelajaran
bahasa Inggris ke dalam kurikulum sekolah mereka. Selain mata pelajaran
yang telah disebutkan, para siswa juga mempelajari berbagai macam seni
tradisional seperti seni kaligrafi(shodo) dan puisi(haiku).
Kehidupan sekolah para siswa, selain mempelajari mata pelajaran yang
telah dibahas di atas sekolah juga memiliki berbagai macam acara
peringatan serta kebiasaan-kebiasaan yang berbeda apabila dibandingkan
dengan kebiasaan sekolah dasar di Indonesia. Ada banyak event sekolah
sepanjang tahun ajaran, seperti hari olahraga, yaitu hari bagi para
siswa untuk bertanding dalam berbagai acara pertandingan, seperti
tarik-tambang dan lomba estafet, piknik ke tempat-tempat bersejarah dsb.
Juga ada berbagai festival seni dan budaya yang menampilkan tari-tarian
serta berbagai pertunjukan lainnya oleh siswa. Para siswa dari
kelas-kelas teratas dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
sekolah menengah atas, juga mengikuti perjalanan wisata yang berlangsung
beberapa hari ke kota-kota budaya yang penting seperti Kyoto dan Nara,
resor bermain ski, dan tempat-tempat lain. Tidak jauh dengan sekolah
dasar di Indonesia, sekolah dasar di Jepang pun melakukan pembagian
tugas yang terbagi ke dalam beberapa kelomok (pembagian anggota piket),
biasanya tiap elompok memiliki tugas secara bergantian untuk
membersihkan ruangan kelas, aula, pekarangan sekolah, dan lain-lain.
Tetapi, disbanding dengan Indonesia, Jepang memiliki kyuukasho (system
pembagian makan) pada siswa sekolah dasar. Sekolah menyediakan 'Pusat
Penyediaan Pengadaan Makanan". Kelompok siswa pun memiliki tugas untuk
berganian menjadi penjaga makanan/ pelayan makanan. Makan siang sekolah
mencakup beraneka makanan sehat dan bergizi, dan para siswa dengan
senang menanti tibanya waktu makan siang. Kegiatan anak
sekolah lainnya di sekolah yaitu kegiatan klub. Hampir semua siswa
sekolah menengah pertama ikut dalam kegiatan klub ekstra-kurikuler
pilihan mereka, seperti ikut tim olahraga, grup musik atau seni, atau
klub sains, klub bisbol, Klub sepak bola, klub judo, klub tenis, bola
basket, senam, dan bola voli. Banyak pertandingan diadakan antar sekolah
dan pada tingkat regional untuk masing-masing cabang olahraga, dengan
demikian para siswa mendapat banyak kesempatan untuk bertanding.
Sementara itu, di antara klub-klub kebudayaan, ada klub yang
semakin populer, yaitu klub go. Go adalah permainan papan yang bersifat
strategis, dimainkan dengan butiran batu pipih berwarna hitam dan
putihKlub go ini menjadi semakin popular di kalangan anak-anak karena
munculnya mangan mengenai go yang menggugah hati, sehingga anak-anak
yang membacanya akan tertarik pada permainan go ini. Ada pun klub paduan
suara dan klub seni. Klub brass-band, upacara minum teh, dan seni
merangkai bunga, juga populer. Demikianlah kegiatan sebagian besar anak
sekolah di Jepang, ada pun kegiatan diluar sekolah akan berbeda dengan
yang telah dipaparkan saat ii. Biasanya untuk mengisi kegiatan di luar
sekolah, para orang tua memasukkan anaknya untuk mengikuti les atau
juku. ada yang tahu gak? kalo anak sekolah di Jepang itu wajib
disekolahkan oleh orangtuanya (nah loh?) ternyata ada undang-undang dan
jika tidak maka akan di penjara atau di denda!! (WHAT??) Maka dari itu,
ada pembeda antara sekolah Indonesia dengan sekolah Jepang: Wajib
anak disekolahkan oleh orangtuanya Ada undang-undang yang
diberlakukan untuk menyekolahkan anaknya Hukum-nya tegas, jika anak
tidak disekolahkan, maka akan di penjara atau di denda. (Ngomongin
seragamnya dong gan!!) iya iya -_-, peraturan sekolah Jepang pun ketat,
tapi ada yang tahu gak? kan kalo di indonesia itu roknya harus di bawah
lutut, sedangkan di Jepang, roknya harus di atas lutut. Sekitar 17-22cm
di atas lutut (OMG!! *meler*) Tidak boleh di contoh!! Seragam siswi
Jepang dinamakan dengan Seifuku. Seragam paling populer di Jepang adalah
Skirts Sailor, terutama untuk sekolah tinggi gadis. Kaus kaki biasanya
putih atau biru laut. Semua biru laut sampai ke lutut adalah yang paling
populer saat, karena membuat kaki anak gadis terlihat lebih cantik.
Kebanyakan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas mewajibkan
para siswa untuk mengenakan pakaian seragam. Anak laki-laki memakai
celana dan jaket dengan kerah berdiri, dan anak-anak perempuan
mengenakan blazer dan rok. Yang kayak gini siapa sech yang gak mau??
Setiap seragam memiliki fungsi yang berbeda-beda. (bukan cuma satu
pakaian) tapi masing-masing berbeda bentuk. *Kiri + Kanan* : Musim
Panas *Tengah* : Musim Dingin Di Jepang tuh gak ada yang namanya UAS,
UAN, dan ujian sebagainya~ (enak banget tuh -___-) kenyataan setelah 6
tahun menjalankan sekolah dasar akan langsung masuk ke sekolah menegah
pertama dan seterusnya. (uenak banget, gak seribet ujian yang ada di
Indonesia) jadi para guru akan mengambil nilai dari ulangan harian (test
untuk menguji pelajaran yang telah mereka pelajari per-bab) mereka
saja, kalo bagus semua baru mereka naik secara otomatis (cuma ada
ulangan sehari-hari?). Tapi kalo mau masuk perguruan tinggi beda lagi,
mereka emang harus mengikuti ujian masuk kuliah (kayak STMPTN lah!!)
Wuih....kejam abiz, tapi kan demi apapun pendidikan tetap nomer satu!!
sekian sekilas dari infonya...semoga bermanfaat, amien~ ARIGATOU
GOZAIMASU!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar